Thursday, 13 February 2020

INDAH NYA BERBAGI bersama PADEPOKAN KABANDUNGAN




 Hari rabu tanggal 12 februari 2020, PADEPOKAN KABANDUNGAN, berulang tahun yg ke 12 dengan menggelar kegiatan bakti sosial yg bertajuk "berbagi setitik kasih untuk sesama".Hampir 120 anak yatim datang ke PADEPOKAN KABANDUNGAN ,ikut meramaikan kegiatan rutinan tahunan padepokan Kabandungan.acara BAKSOS ini Dimuali jam 16.00.banyak kegiatan yang diselenggarakan dalam acara tersebut,diantaranya, kegiatan siraman rohani, do'a bersama dan diakhiri dengan ceramah dari Ust Hadi Majalengka ,serta melaksanakan sholat maghrib berjama'ah yang di pimpin langsung oleh TIOW WINATA S.Ag, selaku pemilik PADEPOKAN KABANDUNGAN yang beralamat di dusun Cisasak RT 01 RW 01 Desa Pajagan Kecamatan CISITU SUMEDANG."Alhamdulillah kami bisa berbagi dengan mereka", tandas EANG TIOW yg disapa akrabnya oleh anak anak padepokan.





Acara ini didukung oleh para orangtua asuh PADEPOKAN KABANDUNGAN,pemerintah desa dan segenap warga masyarakat sekitar Padepokan.disela-sela pidatonya ,EANG TIOW yang akrab dipanggil oleh murid-murid padepokan ,mengucapkan rasa terimakasihnya kepada segenap anak-anak padepokan, kepada teh Jeni dan keluarga besarnya di KARAWANG, ucapan terimakasih pada Teh Rossy Rancakalong, ucapan terimakasih pada Andi Jakarta, Adi dan Sherli dari Bogor, ucapan terimakasihnya pada anak anak Kuningan ( Niken, Rere, Onel dan Mitha ) ucapan terimaksih pada Lilis dan keluarganya Rancakalong, Teh Yossi pemilik Bis Aladin Ciamis,   dan saya ucapkan pula rasa terimakasih yg sebesar besarnya kepada,    Yayah, Rika, Maman Jakarta, Udin, Ida, edi, Udin bdg, yaya, ayu, Tessa, nneng cici sambeng majalengka, nneng dewi sumedang, ujang jagong, meta, uda jamu kadipaten,bmamih kuningan, della, miftah, jejen, iis jakarta, lisa maja, Anggelina audrey, Teteh cirebon pesantren Musawwirin, Ust abdurojak pesantren Musawwirin, Nneng lina jakarta, Yuyun Ayuningsih majalengka, Siti Susilawati purwakarta, Nneng vina Jakarta, Nneng rina jakarta,ijang parugpug,m beserta keluarga, pa aris DLLAJR Sumedang, ajat,  mang komo, semua tamu tamu serta anak anak padepokan KABANDUNGAN yg lainnya,
dan kepada seluruh Warga masyarakat yang  telah ikut andil pada kegiatan "INDAHNYA BERBAGI bersama PADEPOKAN KABANDUNGAN

Tim Kabandungan Online sempat hadir dan menyaksikan salah satu dari mereka ada yang terharu sampai-sampai mngeluarkan air mata bahagia,  "Subhanallah,..nuhun ujang, jigana ema mah moal bisa ngaleungitkeun jasana eang da eang teh bageur pisan" tandas ma ijah salah satu warga ci cau yang datang ke Padepokan KABANDUNGAN.kamipun dari tim Kabandungan Online ikut merasakan keterharuan."Semoga kegiatan ini akan menjadikan agenda rutinan Padepokan Kabandungan tahunan "tandas eang TIOW, sambil mengeluarkan air mata."Terimakasih Yaa Allah atas nikmat yg telah ENGKAU berikan kepada kami,...Alhamdulillaahirobbil 'aalamiin" tambahnya....pada pidato sambutannya, eang Tiow mengatakan, kegiatan ini bukan mencari sensasi atau hayang ka puji, ini murni karena mengingatkan perjalanan di masa lalunya, tandasnya pula, sambil mengusap air matanya yg keluar.

para warga yang datang ke Padepokan ,semuanya mengharapkan bahwa kegiatan seperti ini agar dapat dilaksanakan rutin karena bagi mereka ,sangat menjadi berarti dan bermanfaat sekali.disamping itu,keakraban dan keharmonisan diantara warga masyarakat dan Padepokan dapat terjalin dengan erat dan berkesinambungan,karena sudah sepatutnya kita terhadap sesama haruslah saling membantu.

Created, Sinten KABANDUNGAN ONLINE

Saturday, 21 May 2016

DISBUDPARPORA DAN SUMEDANG TELEVISI ( SMTV) GELAR PASANGGIRI JAIPONGAN , PADEPOKAN KABANDUNGAN IKUTKAN PESERTA PASANGGIRI





Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten yang Ӄҿ 438 tahun 2016,Pemkab Sumedang telah menyelenggarakan kegiatan Pameran Pembangunan yang diselenggarakan dari mulai tanggal 2 Mei hingga 12 Mei 2016.seperti kita ketahui bersama bahwa pada kegiatan pameran kali ini ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya.dimana pada tahun 2016 ini kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga titik wilayah.yaitu wilayah Situraja,wilayah Tanjungsari dan wilayah Conggeang.

Adapun hari pembukaan kegiatan pada masing-masing wilayah tersebut tidak dilaksanakan serempak pada satu hari, melainkan berselisih satu hari untuk masing-masing wilayah.dimana untuk tanggal 2 Mei pembukaan dilaksanakan di wilayah situraja,tanggal 3 Mei di wilayah Tanjungsari dan tanggal 4 Mei di wilayah Conggeang.begitu pula dengan penutupan kegiatannya tetap berselisih satu hari.

Dalam hal pelaksanaan kegiatan pameran ini,dimana DISHUBKOMINFO melalui kepala Dinas H.Teddy Mulyono SH. MSi, mengatakan bahwa untuk penyelenggaraan kegiatan di tiga wilayah tersebut,pihak Dishubkominfo kabupaten Sumedang bekerja sama dengan pihak Event Organizer ( EO ).dengan demikian kegiatan yang diselenggarakan di masing-masing wilayah akan tidak sama, tergantung dari pihak EO yang menyelenggarakan di wilayah tersebut.

Khusus untuk wilayah Situraja, pihak DISBUDPARPORA dan pihak pendukung kegiatan yaitu Sumedang Televisi ( SMTV ) ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan pameran pembangunan tahun 2016 ini.dimana DISBUDPARPORA dan SMTV menggelar acara " Pasanggiri Jaipongan ".kegiatan ini ditujukan untuk umum dan diikuti oleh banyak peserta.berbagai kategori dilombakan didalamnya.salah satunya adalah kategori Rampak usia 17 tahun.Jumlah peserta yang mengikuti kompetisi ini berjumlah 67 peserta dari berbagai sanggar, padepokan dan sekolah-sekolah.

Padepokan Kabandungan, nampaknya ikut andil pula dalam kegiatan tersebut.dimana Padepokan Kabandungan mengirimkan utusannya sebagai peserta pasanggiri jaipongan SMTV 2016.karena Padepokan Kabandungan sendiri ingin berpartisipasi dalam hal pelestarian nilai-nilai seni budaya tradisional melalui kegiatan pasanggiri jaipongan ini.adapun kategori yang diikutinya adalah kategori rampak usia 17 tahun.

Dalam kategori Rampak usia 17 tahun,akhirnya Padepokan Kabandungan meraih Juara 1 ( Satu ).sungguh sebuah prestasi yang sangat menggembirakan sekali.pimpinan Padepokan Kabandungan Tiow Winata yang akrab dipangil Eang Tiow ini, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami.terutama kepada DISBUDPARPORA dan SMTV yang telah menyelenggarakan kegiatan pasanggiri jaipongan ini.beliau juga menyampaikan harapannya bahwa semoga kegiatan-kegiatan seperti ini agar terus diselenggarakan secara berkelanjutan.jangan hanya pada moment pameran saja namun pada moment-moment yang laiinya juga.karena menurut beliau,kegiatan seperti ini adalah kegiatan yang sangat positif sekali dalam rangka mengangkat dan melestarikan seni budaya tradisional khusunya kebudayaan Jawa Barat melalui seni ibing Jaipongan.sudah sepatutnya kita selaku generasi penerus harus ikut serta dalam hal pelestarian kebudayaan ini.

DISBUDPARPORA selaku dinas yang membidangi kebudayaan yang bekerjasama dengan SMTV telah memberikan bukti nyata dalam rangka mengangkat dan melestarikan nilai-nilai seni budaya daerah.dan kita selagu warga yang baik maka sudah sepantasnya pula mendukung program-program pemerintah dalam upaya pelestarian nilai-nilai seni budaya ini.generasi muda harus dapat mengenali kebudayaan-kebudayaan daerahnya.jauhnya para generasi muda ini harus berperan langsung dalam berbagai jenis kebudayaan daerah.karena kebudayaan adalah warisan yang sangat luhur nilainya dari para leluhur kita.

Selamat kepada Padepokan Kabandungan,yang telah meraih Juara Ӄҿ 1 kategori Rampak usia 17 tahun.semoga Padepokan Kabandungan terus meningkatkan prestasinya pada event-event selanjutnya,sehingga dapat mengharumkan nama Padepokan Kabandungan pada Khususnya dan masyarakat Sumedang pada umumnya.




Friday, 13 November 2015

Situs situs di SUMEDANG adalah bukti sejarah adanya kerajaan di SUMEDANG



Kota sumedang berdasarkan latar belakang sejarah kerajaan yang berjaya pada masanya, ditandai dengan adanya beberapa situs yang menandai keberadaan Kerajaan tersebut.

Disebutkan bahwa Gunung/ Pasir Reungit terletak di dalam satuan lahan yang secara tegas disebut situs dengan posisi mengelilingi dengan pusat lahan Gunung (Pasir Reungit) Cadas Nangtung Pasanggrahan. Kedekatan antarsitus-situs tersebut tidak hanya ditunjukkan dalam keruangan (space) juga bentuk (form) dan waktu (time). Dalam skala ruang ditunjukkan oleh jarak yang tidak lebih dari 2 km (jarak yang cukup dekat) dan terletak pada delapan arah mata angin, dengan Gunung (Pasir Reungit) Cadas Nangtung Pasanggrahan berada di tengah-tengah situs-situs tersebut; skala bentuk ditunjukkan oleh pemanfaatan batu-batu alam dengan bentuk yang sangat alami dengan mengimposisi kepada lingkungan alam

1. Situs Sanghyang Kolak di Gunung Palasari, ( + 1349.27 rn)

2.Situs Batu Lingga Cikondang di Kampung Cikondang , Desa Pasanggrahan Baru (+ 524 m)

3.Situs Batu Kursi di Kampung Pasirpeti, Desa Margalaksana (+ 1641.61 m)

4.Situs Geger Hanjuang (Pati-lasan Kraton dan Makam Sunan Guling) Kampung Ciguling, Desa Margalaksana (+ 1651.27 m)

5.Situs Cadas Gantung di Kampung Pasirpeti, Desa Margalaksana (+ 1404.61 m)

6.Situs Patilasan Ibu Kota Sumedanglarang di Kampung Ciguling, Kelurahan Pasanggrahan (+ 1358.78 rn)

7.Situs Makam Prabu Pagulingan Raja Sumedanglarang ke-4 di Kampung Nangtung, Desa Ciherang (+ 1291.07 rn)

8.Situs Makam Bagus Suren di Kampung Jamban, Desa Girimukti (+ 594-25 m).

Di Situs bekas ibu kota Sumedanglarang di Ciguling terdapat batuan basaltis dengan kedudukan terguling/rebah, bertumpuk sejajar dan searah, pada dasarnya merupakan kolom-kolom dari lava basaltis. Yang perlu dipelajari secara rinci adalah, apakah penumpukan tersebut merupakan hasil karya leluhur Kabuyutan atau secara alami.



Situs Baru Nantung karena menghasilkan pola kekar kolomnya tidak berdiri/tegak seperti tonggak, melainkan terguling/rebah. Demikian pula penamaan situs oleh masyarakat Sunda Sumedang di masa lampau (kabuyutan) sebagai Batu Nantung (Batu Tonggak/Berdiri) sangat sesuai dengan keadaan alam, batuan di situs tersebut berdiri tegak atau Batu Tonggak memang terbentuk secara alamiah sebagai hasil pembekuan lava basaltis di permukaan, hasil kegiatan volkanisme pada Kala Plestosen (sampai sekitar 1,5 juta tahun yang lalu).

Batuan lava basaltis yang membentuk kekar kolom inilah kiranya dimanfaatkan oleh kabuyutan yang kini dimaknai sebagai situs budaya masa lampau seperti di Situs Batu Menhir di Cikondang, Situs Ciguling, Situs Petilasan Kraton dan Situs Bagus Suren di Desa Girimukti. Situs-situs tersebut semuanya terletak di suatu daerah bukit atau perbukitan yang diketahui jelas adanya suatu tubuh kekar kolom dari batuan basaltis digunakan kabuyutan untuk kepentingan tertentu berhubungan sesuai nilai kehidupan di kala itu.

Dikemukakan oleh Dr. Undang Ahmad Darsa (filolog Universitas Padjadjaran) bahwa secara horizontal tatanan Gunung/Pasir Reungit dan situs-situs yang men-gelilinginya pada arah delapan mata angin merupakan pancer sebagai tonggak dangiang layaknya sarang lebah di dunia nyata jagat leutik/buana leutik.

Konsep tata ruang (kosmologis) masyarakat Sunda yang bersifat tri-umvirate tiga serangkai, tritunggal.Tegaslah! Gunung/Pasir Reungit-Batunangtung Pasanggrahan adalah situs katagori locality site di lingkungan Gunung Tampomas dengan seluruh kandungan warisan budaya dalam lintas Sejarah kebudayaan Sumedanglarang.

Tidak perlu dipertanyakan dan diragukan mengapa pada lahan Gunung/Pasir Reungit tidak ditemukan artefak (hasil buatan manusia) kecuali benda-benda yang merupakan sumber daya alam. Artefak-artefak (situs-situs) ditemukan justru berada dan terletak disekeliling Gunung/Pasir Reungit. Karena Gunung/Pasir Reungit merupakan lahan dalam kosmologi Sunda merupakan gerbang ke alam Kahiyangan sebelum menuju ke Gunung Tampomas.

Nyata bahwa warisan karuhun orang Sunda disebut ‘kabuyutan’ Gunung/Pasir Reungit ada hubungannya dengan salah satu naskah Sunda berjudul Puru Sangkara yang secara faktual mengungkap keadaan sosial pendukung budaya tatkala kabuyutan masih berfungsi. Ditunjang tradisi lisan berupa folklore yang berkembang di masyarakat sekitar daerah Gunung/Pasir Reungit berada. -Cadas Nangtung Pasanggrahan. Membuktikan bahwa naskah bukan isapan jempol belaka, tidak dianggap dan tidak dihargai, apalagi diremehkan keberadaannya. Nyata pula bahwa data tekstual sarat dengan khasanah pengetahuan bagi mereka yang hendak ‘wanoh” (mengenal) sedalam-dalamnya dan sesungguh-sungguhnya falsafah kehidupan Urang Sunda yang sejati. Dengan aspek arkeologis, kosmologis, antropologis dan lain-lain telah ditunjukkan dengan sangat logis dan wajar “kehebatan para Buyut” mampu memilih lokasi. Kehidupan yang menyatu dengan alam, membuat mereka sangat memahami aspek lingkungan dan dapat memilih daerah yang “ramah lingkungan” untuk seluruh kehidupannya, termasuk aspek ritualitasnya.




Artikel dari : pakar arkeologi bernama Prof. Dr. Moen-dardjito di dalam salah satu artikelnya berjudul "Perencanaan Tata Ruang Situs Arkeologi" http://bataviase.co.id/detailberita-10478915.html




Tuesday, 15 September 2015

Panorama Sumedang Tandang




SUMEDANG , kabupaten dengan populasi cukup tinggi di Jawa barat Indonesia, yaitu lebih dari berjuta jiwa, memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan. Selain diapit oleh bendungan Jatigede, tanah Pasundan ini juga dihiasi pegunungan dan dialiri sungai Cimanuk. Dataran tingginya banyak diselimuti oleh kebun tembakau, , kebun pinus, dan kebun sayuran serta buah-buahan, sementara dataran rendahnya dipenuhi sawah, kebun kelapa, dan banyak lagi.

 Untuk melihat kilauan air Sungainya, Bisa melihatnya dari Gunung Tampomas. Di sini terpampang jelas keindahan Hamparan luas begitu hijau suburnya tanah pasundan ini. Pesawahan yang terbentang luas dengan warna hijau dari jajaran Pegunungan , menjadikan suasana seperti keheningan tanpa batas.

Hembusan angin dan suasana yang syahdu dapat Anda temui selama perjalanan. Jangan lupa untuk bertemu masyarakat sekitar yang sangat ramah di tepian dan di halaman rumahnya,

Sepetak tanah yang kupijak, Sederas aliran sungai yg sudah mengalir di darahku, warisan dari para leluhur yang harus di warisi ke anak cucu kita, maka dari itu keindahan Sumedang yang masih Alami ini harus kita jaga dan lestarikan keindahannya, yang mungkin perubahan dan kemajuan jaman akan mengancam polusi udara namun itu kita tidak bisa menolaknya tapi kita bisa menjaga agar jaman yang akan datang tidak menenggelamkan keindahan Sumedang.




















Sumedang Tandang (Tertib, Aman, Nyaman, Damai, Anggun), itulah motto Kabupaten Sumedang
Kabupaten yang mengusung dirinya sebagai puseur budaya Pasundan

Salam santun ; Tiow Enjoy;d

Kepedulian padepokan KABANDUNGAN terhadap pelestarian alam dan lingkungan




Memelihara atau membuat bonsai tidak sebatas membuat tanaman terlihat kerdil . Bonsai adalah gambaran dan inspirasi seni pembuatnya. Lewat bonsai pula, ketelatenan pemilik bakal tercermin. karena kehidupan Bonsai adalah seni hidup, seni keindahan , seni mengarahkan dan seni kekokohan

Perkembangan tren bonsai sekarang sangat pesat. Semakin banyak kawula muda ambil bagian dan mereka sangat kreatif untuk mengembangkan tanaman hias ini, begitu pula Padepokan Kabandungan ikut serta melestarikan budidaya Bonsai

Kelas prospek ditempati oleh bonsai bakalan, regional untuk bonsai yang baru dipasangi kawat untuk dibentuk. Sedangkan kelas madya diperuntukan bagi bonsai yang sudah memiliki kematangan pada ranting. Pada kelas utama bonsai sudah mulai matang dengan kawat yang sudah dilepas. ’’Tertinggi adalah kelas bintang. Bonsai yang ada di kelas ini harganya bisa ratusan juta rupiah, biasanya sudah sering juara lomba
















Pencarian bibit bonsai dapat dilakukan dengan mencari ke berbagai tempat atau mencangkok dari tanaman yang sudah ada. Dia mengaku usaha merawat bonsai sejalan dengan upaya pelestarian alam. ’’Kami berusaha pula melestarikan alam, bukan merusaknya,




Salam santun ; Tiow Enjoy'd

Monday, 7 September 2015

Pembangunan Mesjid Al-huda kabandungan

Mesjid Al-huda Kabandungan

Hari selasa tanggal 18 agustus 2015 merupakan hari dimana anak-anak padepokan kabandungan sedang menerima sinar mentari yang tengah menyinari singgasana padepokan, di hari itu pula di dirikannya mesjid Al-huda Kabandungan yang luasnya 18 x 14 m2, yang bertempat di cisasak RT 01, RW 02, Desa Pajagan Kec Cisitu Sumedang Jawa Barat.
Kini kegiatan belajar dan mengajar atau tempat untuk menuntut ilmu tersinari kokohnya tiang Mesjid Al-huda Kabandungan. Padepokan munculnya pada jaman para wali sebagai tempat kegiatan mengaji. Dan mudah-mudahan terbangunnya mesjid Al-huda kabandungan di padepokan kabandungan bukan saja menerangi anak-anak padepokan untuk belajar dan mengajar namun dapat memberi cahaya juga masyarakat sekitarnya untuk beribadah.
Mesjid Al-huda Kabandungan di ambil dari nama Al-huda dan Kabandungan yang artinya Al-huda adalah Hidayah dan Kabandungan di ambil dari padepokan kabandungan yang artinya kareungeukeun atau kapeurhatikeun atau juga menurut istilah bahasa indonesia terperhatikan lebih tepatnya bakal terlihat hasilnya.
Begitu sangat dinantikan berdirinya mesjid ini karena begitu banyaknya kegiatan keagamaan di padepokan kabandungan , terutama dalam kegiatan doa dan zdikir bersama setiap  malam jumat kliwon tidak tertampung, Insyaallah setelah terbentuknya mesjid ini akan tertampung dan akan lebih khidmat dalam setiap kegiatan keagamaan















Atas karuniamu Ya Allah, atas kehendakmu Mesjid Al-huda Kabandungan terbangun dan terwujud
     
Terimakasih Kepada ;

-SISCA WIJAYA
- Neng Amah Majalengka
-Chelin's Daniella
-Eva putrina Gita Aprilia (Lia Agustin) Jati Gede
-A Olot Sumedang (Lot Fals)
-A Ujang Sumedang
-A Dodi Material Sumedang
-Neng julia Bunga nu Skin
-Neng Ani Sumedang
-Teh Murni
-Mamahna Ridho
-Neng Sherly Kuningan
-Teh Erni Bandung
-Andi  Apriyadi Jakarta
-Ade Ayu Cirebon dan rekan-rekan
-Neng Metty Maniez Cirebon
-Keluarga Besar Pak Kyai Sambas Pesantren Kudang Limbangan Garut
-Pendi Pratama Medan
-Neng Vhera Cirebon
-Anak-anak The Green kemang Jakarta
-Anak-anak Delta Jakarta
-Niken Kuningan
-Neng Diana Alatas Cirebon
-Q-zrenk Counter Bengkel Hape
-Komunitas Artis Jakarta
-Anak-anak Majalengka,Cirebon, Bandung, Sumedang, Kuningan dan Anak-anak padepokan semuanya yang dari berbagai pelosok tanah air, Atas partisipasinya hingga Mesjid Al-huda Kabandungan di padepokan kabandungan terwujud, Semoga amal baikanya akan di balas yang berlipat ganda, dipanjangkan milik dan rezeqinya yang berkelimpahan.... Aamiiinn....




Wednesday, 26 August 2015

keajaiban itu ada dan pasti ada

Keajaiban itu datang bukan karena kebetulan. 
Semuanya bisa terjadi karena rencana sang maha PENCIPTA



Jangan takut dengan keadaan yang ada, jangan gelisah dengan kejadian yang terjadi, sesungguhnya semuanaya adalah bagian dari perjalanannya.
kesempurnaan hidup akan diraih setelah melewati semuanya.....

Barokallah Salam santun ; Tiow Enjoy'd