Friday, 13 November 2015

Situs situs di SUMEDANG adalah bukti sejarah adanya kerajaan di SUMEDANG



Kota sumedang berdasarkan latar belakang sejarah kerajaan yang berjaya pada masanya, ditandai dengan adanya beberapa situs yang menandai keberadaan Kerajaan tersebut.

Disebutkan bahwa Gunung/ Pasir Reungit terletak di dalam satuan lahan yang secara tegas disebut situs dengan posisi mengelilingi dengan pusat lahan Gunung (Pasir Reungit) Cadas Nangtung Pasanggrahan. Kedekatan antarsitus-situs tersebut tidak hanya ditunjukkan dalam keruangan (space) juga bentuk (form) dan waktu (time). Dalam skala ruang ditunjukkan oleh jarak yang tidak lebih dari 2 km (jarak yang cukup dekat) dan terletak pada delapan arah mata angin, dengan Gunung (Pasir Reungit) Cadas Nangtung Pasanggrahan berada di tengah-tengah situs-situs tersebut; skala bentuk ditunjukkan oleh pemanfaatan batu-batu alam dengan bentuk yang sangat alami dengan mengimposisi kepada lingkungan alam

1. Situs Sanghyang Kolak di Gunung Palasari, ( + 1349.27 rn)

2.Situs Batu Lingga Cikondang di Kampung Cikondang , Desa Pasanggrahan Baru (+ 524 m)

3.Situs Batu Kursi di Kampung Pasirpeti, Desa Margalaksana (+ 1641.61 m)

4.Situs Geger Hanjuang (Pati-lasan Kraton dan Makam Sunan Guling) Kampung Ciguling, Desa Margalaksana (+ 1651.27 m)

5.Situs Cadas Gantung di Kampung Pasirpeti, Desa Margalaksana (+ 1404.61 m)

6.Situs Patilasan Ibu Kota Sumedanglarang di Kampung Ciguling, Kelurahan Pasanggrahan (+ 1358.78 rn)

7.Situs Makam Prabu Pagulingan Raja Sumedanglarang ke-4 di Kampung Nangtung, Desa Ciherang (+ 1291.07 rn)

8.Situs Makam Bagus Suren di Kampung Jamban, Desa Girimukti (+ 594-25 m).

Di Situs bekas ibu kota Sumedanglarang di Ciguling terdapat batuan basaltis dengan kedudukan terguling/rebah, bertumpuk sejajar dan searah, pada dasarnya merupakan kolom-kolom dari lava basaltis. Yang perlu dipelajari secara rinci adalah, apakah penumpukan tersebut merupakan hasil karya leluhur Kabuyutan atau secara alami.



Situs Baru Nantung karena menghasilkan pola kekar kolomnya tidak berdiri/tegak seperti tonggak, melainkan terguling/rebah. Demikian pula penamaan situs oleh masyarakat Sunda Sumedang di masa lampau (kabuyutan) sebagai Batu Nantung (Batu Tonggak/Berdiri) sangat sesuai dengan keadaan alam, batuan di situs tersebut berdiri tegak atau Batu Tonggak memang terbentuk secara alamiah sebagai hasil pembekuan lava basaltis di permukaan, hasil kegiatan volkanisme pada Kala Plestosen (sampai sekitar 1,5 juta tahun yang lalu).

Batuan lava basaltis yang membentuk kekar kolom inilah kiranya dimanfaatkan oleh kabuyutan yang kini dimaknai sebagai situs budaya masa lampau seperti di Situs Batu Menhir di Cikondang, Situs Ciguling, Situs Petilasan Kraton dan Situs Bagus Suren di Desa Girimukti. Situs-situs tersebut semuanya terletak di suatu daerah bukit atau perbukitan yang diketahui jelas adanya suatu tubuh kekar kolom dari batuan basaltis digunakan kabuyutan untuk kepentingan tertentu berhubungan sesuai nilai kehidupan di kala itu.

Dikemukakan oleh Dr. Undang Ahmad Darsa (filolog Universitas Padjadjaran) bahwa secara horizontal tatanan Gunung/Pasir Reungit dan situs-situs yang men-gelilinginya pada arah delapan mata angin merupakan pancer sebagai tonggak dangiang layaknya sarang lebah di dunia nyata jagat leutik/buana leutik.

Konsep tata ruang (kosmologis) masyarakat Sunda yang bersifat tri-umvirate tiga serangkai, tritunggal.Tegaslah! Gunung/Pasir Reungit-Batunangtung Pasanggrahan adalah situs katagori locality site di lingkungan Gunung Tampomas dengan seluruh kandungan warisan budaya dalam lintas Sejarah kebudayaan Sumedanglarang.

Tidak perlu dipertanyakan dan diragukan mengapa pada lahan Gunung/Pasir Reungit tidak ditemukan artefak (hasil buatan manusia) kecuali benda-benda yang merupakan sumber daya alam. Artefak-artefak (situs-situs) ditemukan justru berada dan terletak disekeliling Gunung/Pasir Reungit. Karena Gunung/Pasir Reungit merupakan lahan dalam kosmologi Sunda merupakan gerbang ke alam Kahiyangan sebelum menuju ke Gunung Tampomas.

Nyata bahwa warisan karuhun orang Sunda disebut ‘kabuyutan’ Gunung/Pasir Reungit ada hubungannya dengan salah satu naskah Sunda berjudul Puru Sangkara yang secara faktual mengungkap keadaan sosial pendukung budaya tatkala kabuyutan masih berfungsi. Ditunjang tradisi lisan berupa folklore yang berkembang di masyarakat sekitar daerah Gunung/Pasir Reungit berada. -Cadas Nangtung Pasanggrahan. Membuktikan bahwa naskah bukan isapan jempol belaka, tidak dianggap dan tidak dihargai, apalagi diremehkan keberadaannya. Nyata pula bahwa data tekstual sarat dengan khasanah pengetahuan bagi mereka yang hendak ‘wanoh” (mengenal) sedalam-dalamnya dan sesungguh-sungguhnya falsafah kehidupan Urang Sunda yang sejati. Dengan aspek arkeologis, kosmologis, antropologis dan lain-lain telah ditunjukkan dengan sangat logis dan wajar “kehebatan para Buyut” mampu memilih lokasi. Kehidupan yang menyatu dengan alam, membuat mereka sangat memahami aspek lingkungan dan dapat memilih daerah yang “ramah lingkungan” untuk seluruh kehidupannya, termasuk aspek ritualitasnya.




Artikel dari : pakar arkeologi bernama Prof. Dr. Moen-dardjito di dalam salah satu artikelnya berjudul "Perencanaan Tata Ruang Situs Arkeologi" http://bataviase.co.id/detailberita-10478915.html




Tuesday, 15 September 2015

Panorama Sumedang Tandang




SUMEDANG , kabupaten dengan populasi cukup tinggi di Jawa barat Indonesia, yaitu lebih dari berjuta jiwa, memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan. Selain diapit oleh bendungan Jatigede, tanah Pasundan ini juga dihiasi pegunungan dan dialiri sungai Cimanuk. Dataran tingginya banyak diselimuti oleh kebun tembakau, , kebun pinus, dan kebun sayuran serta buah-buahan, sementara dataran rendahnya dipenuhi sawah, kebun kelapa, dan banyak lagi.

 Untuk melihat kilauan air Sungainya, Bisa melihatnya dari Gunung Tampomas. Di sini terpampang jelas keindahan Hamparan luas begitu hijau suburnya tanah pasundan ini. Pesawahan yang terbentang luas dengan warna hijau dari jajaran Pegunungan , menjadikan suasana seperti keheningan tanpa batas.

Hembusan angin dan suasana yang syahdu dapat Anda temui selama perjalanan. Jangan lupa untuk bertemu masyarakat sekitar yang sangat ramah di tepian dan di halaman rumahnya,

Sepetak tanah yang kupijak, Sederas aliran sungai yg sudah mengalir di darahku, warisan dari para leluhur yang harus di warisi ke anak cucu kita, maka dari itu keindahan Sumedang yang masih Alami ini harus kita jaga dan lestarikan keindahannya, yang mungkin perubahan dan kemajuan jaman akan mengancam polusi udara namun itu kita tidak bisa menolaknya tapi kita bisa menjaga agar jaman yang akan datang tidak menenggelamkan keindahan Sumedang.




















Sumedang Tandang (Tertib, Aman, Nyaman, Damai, Anggun), itulah motto Kabupaten Sumedang
Kabupaten yang mengusung dirinya sebagai puseur budaya Pasundan

Salam santun ; Tiow Enjoy;d

Kepedulian padepokan KABANDUNGAN terhadap pelestarian alam dan lingkungan




Memelihara atau membuat bonsai tidak sebatas membuat tanaman terlihat kerdil . Bonsai adalah gambaran dan inspirasi seni pembuatnya. Lewat bonsai pula, ketelatenan pemilik bakal tercermin. karena kehidupan Bonsai adalah seni hidup, seni keindahan , seni mengarahkan dan seni kekokohan

Perkembangan tren bonsai sekarang sangat pesat. Semakin banyak kawula muda ambil bagian dan mereka sangat kreatif untuk mengembangkan tanaman hias ini, begitu pula Padepokan Kabandungan ikut serta melestarikan budidaya Bonsai

Kelas prospek ditempati oleh bonsai bakalan, regional untuk bonsai yang baru dipasangi kawat untuk dibentuk. Sedangkan kelas madya diperuntukan bagi bonsai yang sudah memiliki kematangan pada ranting. Pada kelas utama bonsai sudah mulai matang dengan kawat yang sudah dilepas. ’’Tertinggi adalah kelas bintang. Bonsai yang ada di kelas ini harganya bisa ratusan juta rupiah, biasanya sudah sering juara lomba
















Pencarian bibit bonsai dapat dilakukan dengan mencari ke berbagai tempat atau mencangkok dari tanaman yang sudah ada. Dia mengaku usaha merawat bonsai sejalan dengan upaya pelestarian alam. ’’Kami berusaha pula melestarikan alam, bukan merusaknya,




Salam santun ; Tiow Enjoy'd

Monday, 7 September 2015

Pembangunan Mesjid Al-huda kabandungan

Mesjid Al-huda Kabandungan

Hari selasa tanggal 18 agustus 2015 merupakan hari dimana anak-anak padepokan kabandungan sedang menerima sinar mentari yang tengah menyinari singgasana padepokan, di hari itu pula di dirikannya mesjid Al-huda Kabandungan yang luasnya 18 x 14 m2, yang bertempat di cisasak RT 01, RW 02, Desa Pajagan Kec Cisitu Sumedang Jawa Barat.
Kini kegiatan belajar dan mengajar atau tempat untuk menuntut ilmu tersinari kokohnya tiang Mesjid Al-huda Kabandungan. Padepokan munculnya pada jaman para wali sebagai tempat kegiatan mengaji. Dan mudah-mudahan terbangunnya mesjid Al-huda kabandungan di padepokan kabandungan bukan saja menerangi anak-anak padepokan untuk belajar dan mengajar namun dapat memberi cahaya juga masyarakat sekitarnya untuk beribadah.
Mesjid Al-huda Kabandungan di ambil dari nama Al-huda dan Kabandungan yang artinya Al-huda adalah Hidayah dan Kabandungan di ambil dari padepokan kabandungan yang artinya kareungeukeun atau kapeurhatikeun atau juga menurut istilah bahasa indonesia terperhatikan lebih tepatnya bakal terlihat hasilnya.
Begitu sangat dinantikan berdirinya mesjid ini karena begitu banyaknya kegiatan keagamaan di padepokan kabandungan , terutama dalam kegiatan doa dan zdikir bersama setiap  malam jumat kliwon tidak tertampung, Insyaallah setelah terbentuknya mesjid ini akan tertampung dan akan lebih khidmat dalam setiap kegiatan keagamaan















Atas karuniamu Ya Allah, atas kehendakmu Mesjid Al-huda Kabandungan terbangun dan terwujud
     
Terimakasih Kepada ;

-SISCA WIJAYA
- Neng Amah Majalengka
-Chelin's Daniella
-Eva putrina Gita Aprilia (Lia Agustin) Jati Gede
-A Olot Sumedang (Lot Fals)
-A Ujang Sumedang
-A Dodi Material Sumedang
-Neng julia Bunga nu Skin
-Neng Ani Sumedang
-Teh Murni
-Mamahna Ridho
-Neng Sherly Kuningan
-Teh Erni Bandung
-Andi  Apriyadi Jakarta
-Ade Ayu Cirebon dan rekan-rekan
-Neng Metty Maniez Cirebon
-Keluarga Besar Pak Kyai Sambas Pesantren Kudang Limbangan Garut
-Pendi Pratama Medan
-Neng Vhera Cirebon
-Anak-anak The Green kemang Jakarta
-Anak-anak Delta Jakarta
-Niken Kuningan
-Neng Diana Alatas Cirebon
-Q-zrenk Counter Bengkel Hape
-Komunitas Artis Jakarta
-Anak-anak Majalengka,Cirebon, Bandung, Sumedang, Kuningan dan Anak-anak padepokan semuanya yang dari berbagai pelosok tanah air, Atas partisipasinya hingga Mesjid Al-huda Kabandungan di padepokan kabandungan terwujud, Semoga amal baikanya akan di balas yang berlipat ganda, dipanjangkan milik dan rezeqinya yang berkelimpahan.... Aamiiinn....




Wednesday, 26 August 2015

keajaiban itu ada dan pasti ada

Keajaiban itu datang bukan karena kebetulan. 
Semuanya bisa terjadi karena rencana sang maha PENCIPTA



Jangan takut dengan keadaan yang ada, jangan gelisah dengan kejadian yang terjadi, sesungguhnya semuanaya adalah bagian dari perjalanannya.
kesempurnaan hidup akan diraih setelah melewati semuanya.....

Barokallah Salam santun ; Tiow Enjoy'd





Sunday, 24 May 2015

CARA AMPUH untuk menCUCI GINJAL






 Tahu kah anda.....?


Selama berpuluh-puluh tahun kita menggunakan ginjal dalam proses biologis tubuh, kandungan garam dan racun yang kita tidak tahu dari mana asal nya dan betapa banyak jumlahnya, dan kita tidak pernah mencucinya kecuali bagi yang bermasalah saja..

Tapi tahukah anda hanya dengan seikat daun seledri, anda bisa mencuci ginjal yang banyak berjasa pada kita ini,





Caranya mudah saja ;

1. Sediakan seikat daun seledri
2. Cuci dengan bersih
3. Potong kecil-kecil
4. Masukan kedalam panci lalu masukan air bersih dan didihkan selama 10 menit saja
5. Dinginkan, saring, masukan kedalam botol yang sesuai dan simpan dalam lemari dingin
6. Minumlah segelas sehari, insyaallah anda akan merasakan perubahannya,
Segala konten garam dan racun-racun akan diekskresikan melalui urin.

Daun seledri telah diketahui sebagai satu metode perawatan pembersihan yang terbaik untuk ginjal kita dan daun itu adalah alami sehingga aman tampa efek samping
 Daun seledri memiliki kandungan tinggi vitamin A, sementara batang merupakan sumber vitamin B1, B2, B6 dan C dengan pasokan kaya potasium, folat, kalsium, magnesium, besi, fosfor, natrium dan kandungan asam amino esensial yang tinggi. Nutrisi yang terkandung di dalam seledri akan bekerja secara optimal ketika anda membuatnya menjadi jus. Natrium organik alami yaitu garam dalam seledri sangat aman untuk dikonsumsi dan sangat penting untuk kesehatan tubuh. Bahkan untuk anda yang mengalami gangguan dengan kestabilan darah seperti hipertensi masih aman untuk mengkonsumsi natrium yang terkandung di dalam seledri. Manfaat seledri selalu dikaitkan dengan menurunkan tekanan darah padahal saledri juga dapat membantu anda dalam menjaga fungsi ginjal.

Demikianlah tips membersihkan ginjal dengan daun seledri, bila anda tertarik anda bisa mencobanya dirumah dan rasakan perubahan pada tubuh anda khususnya ginjal. Dengan rutin mengkonsumsi air seledri, ginjal kita anda bersih dari kotoran dan racun yang tentunya sangat merugikan bagi tubuh dan yang terpenting kita akan terbebas dari penyakit ginjal.


Salam santun ;  Tiow Enjoy'd

Saturday, 16 May 2015

Isra' Mi'raj

Isra' adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Al-Aqsa) di Palestina. Sedang mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) ke langit atau sidratul muntaha.

Isra' adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Al-Aqsa) di Palestina. Sedang mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) ke langit atau sidratul muntaha.
- See more at: http://www.alkhoirot.net/2012/06/isra-miraj.html#sthash.DbPrbUrv.dpu
Isra' adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Al-Aqsa) di Palestina. Sedang mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) ke langit atau sidratul muntaha.
- See more at: http://www.alkhoirot.net/2012/06/isra-miraj.html#sthash.DbPrb
Isra' adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Al-Aqsa) di Palestina. Sedang mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) ke langit atau sidratul muntaha.
- See more at: http://www.alkhoirot.net/2012/06/isra-miraj.html#sthash.DbPrbUrv.dpuf
Peristiwa Isra' dan Mi'raj adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad. Dan karena itu ulama sepakat bahwa bahwa Nabi melakukannya dengan ruh dan jasadnya



WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRA' DAN MI'RAJ

Terjadi perbedaan ulama tentang kapan hari, bulan dan tahun terjadinya peristiwa Isra' Mi'raj itu terjadi. Berikut beberapa pendapat tentang waktu peristiwa Isra' Mikraj:

1. Malam Senin, tanggal 12 bulan Rabiul Awal (tanpa tahun).
2. Bulan Rabiul Awwal, setahun sebelum hijrah yakni saat Nabi berada di Makkah.
3. Bulan Dzul Qa'dah 16 bulan sebelum hijrah.
4. 3 (tiga) tahun sebelum hijrah.
5. 5 (lima) tahun sebelum hijrah.
6. 6 (enam) tahun sebelum hijrah.
7. 27 Rajab

Umumnya ulama sepakat bahwa Isra' itu terjadi satu kali di Makkah yakni setelah Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul dan sebelum hijrah ke Madinah.






HIKMAH  ISRA’ MI’RAJ

Di dalam lembaran sejarah Islam, ada suatu momentum yang sangat monumental Momentum sejarah tersebut adalah peristiwa yang terjadi sekitar 14 abad Hijriyah yang lalu, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds, lalu dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluq, malaikat, manusia, dan jin. Semua itu ditempuh dalam sehari semalam. Peristiwa itu sekaligus sebagai mukjizat mengagumkan yang diterima Rasulullah SAW.
Permintaan kaum kafir Quraisy kepada Nabi SAW
Sebenarnya, sebelum peristiwa itu terjadi, orang-orang kafir Quraisy pernah meminta kepada Rasulullah untuk menunjukkan hal-hal yang aneh, karena mereka tidak percaya kalau Muhammad SAW itu adalah nabi. Permintaan-permintaan itu mereka lontarkan untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar seorang Nabi. Hal ini direkam oleh Allah dalam Al Qur’an sebagai berikut:
“Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca”. (QS. Bani Israil : 90 – 93)
Kalau kita jabarkan dari ayat di atas, mereka meminta hal-hal di bawah ini kepada Rasulullah:
1. Mereka meminta untuk memancarkan mata air dari bumi.
2. Mereka juga meminta sebuah kebun kurma dan anggur, dengan air mengalir di bawahnya. Padahal di sekitar situ sebagian besar padang pasir.
3. Mereka meminta untuk menjatuhkan langit.
4. Mereka juga meminta menghadirkan Allah beserta malaikat-malaikatnya untuk dihadapkan kepada mereka. Sungguh suatu permintaan yang lancang.
5. Mereka juga meminta sebuah rumah dari emas.
6. Yang terakhir, mereka meminta Nabi untuk naik ke langit tanpa membawa buku, lalu harus kembali dengan membawa sebuah buku (kitab) untuk mereka baca.
Permintaan mereka itu betul-betul “kebangetan”. Tetapi Rasulullah SAW menjawabnya dengan bijaksana, “Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?” (QS. Bani Israil: 93). Allah Yang Maha Suci tentu Maha Kuasa untuk melakukan semua itu, tetapi Rasulullah mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi seorang Rasul, sehingga tidak mungkin melakukan semua itu.
Kita bisa ambil pelajaran dari dari hal di atas. Mungkin sampai zaman kapan pun, kebenaran (baca: Islam) akan menghadapi hal-hal seperti itu. Orang yang membawa kebenaran akan selalu menghadapi permintaan-permintaan yang diluar kemampuan. Dan permintaan tersebut kebanyakan hanya sebagai “olok-olok”. Karena, kalaupun kita bisa memenuhi permintaan itu, mereka kebanyakan tetap tidak akan mendengar Islam ini. Hanya sedikit yang mau mendengarnya. Sebagaimana halnya Rasulullah setelah mengalami peristiwa Isra’ Mi’raj, tidak banyak yang mempercayai perjalanannya tersebut, bahkan ada yang mengatakan Nabi gila walaupun Nabi sudah memberikan bukti-bukti atas apa yang telah dia alami (Isra’ Mi’raj).
Peringatan Isra’ Mi’raj sebagai motivasi
Kalau kita baca sejarah kehidupan Rasulullah SAW (Sirah Nabawiyah), sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita yang sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah, yang setia menemani dan menghiburnya dikala orang lain masih mencemoohnya. Lalu beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib, yang (walaupun kafir) tetapi dia sangat melindungi aktivitas Nabi. Sehingga orang-orang kafir Quraisy semakin leluasa untuk melancarkan penyiksaannya kepada Nabi, sampai-sampai orang awam Quraisy pun berani melemparkan kotoran ke atas kepala Rasulullah SAW.
Keadaan yang duka cita dan penuh dengan rintangan yang sangat berat itu, menambah perasaan Rasullah semakin berat dalam mengemban risalah Ilahi. Lalu Allah “menghibur” Nabi dengan memperjalankan beliau, sampai kepada langit dan menemui Allah. Hingga kini, peristiwa ini seringkali diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dalam peringatan Isra’ Mi’raj. Pada dasarnya peringatan tersebut hanyalah untuk memotivasi dan penyemangat, bukan dalam rangka beribadah (ibadah dalam artian ibadah ritual khusus). Namun peringatan tersebut juga terdapat beberapa catatan. Apa saja itu? Mari kita ikuti beberapa hal di bawah ini.
Dalam Al Qur’an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra’ Mi’raj, yaitu QS. Bani Israil ayat 1, dan QS. An Najm ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra’ Mi’raj ini, tapi pada konsepnya, sistemnya, muatannya, dan sebagainya. Pada surat An Najm ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra Mi’raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (QS. Al Alaq: 1-5) dari Allah SWT, yaitu ketika di gua Hira.
Dan di antara 25 nabi, hanya 2 Nabi yang yang pernah berbicara langsung kepada Allah, yaitu Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW. Bagaimana dengan Nabi Adam, bukankah beliau juga pernah berdialog dengan Allah? Ya, tapi Nabi Adam ketika itu masih di Surga. Setelah diturunkan ke bumi, tidak lagi berdialog secara langsung. Nabi Musa berdialog dengan Allah secara langsung yaitu ketika di bukit Tursina (di bumi), sedangkan Nabi Muhammad di Sidratil Muntaha (di langit). Tetapi (sekali lagi), kebesaran Islam bukan di situ letaknya, namun di konsepnya, di muatannya. Oleh karena itulah, peristiwa Isra’ Mi’raj sendiri tidak perlu secara berlebihan diangkat-angkat. Peristiwa itu sendiri merupakan mukjizat imani, maksudnya adalah mukjizat yang hanya bisa diterima diperjalankan pada malam harinya (Isra’ Mi’raj), tapi dia tetaplah manusia biasa, hamba Allah. Hal ini perlu ditegaskan, karena dua umat sebelum Islam (Yahudi dan Kristen), telah terjebak men-Tuhankan nabinya.
Mengapa Masjidil Aqsa?
Ada beberapa pertanyaan mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj. Salah satunya, mengapa dalam peristiwa itu Rasul diperjalankan ke Masjidil Aqsa? Kenapa tidak langsung saja ke langit? Paling tidak ada beberapa hal hikmahnya, antara lain:
1. Bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya Nabi dari golongan Ibrahim AS yang berasal dari Ismail AS, sedangkan Nabi lainnya adalah berasal dari Ishaq AS. Inilah yang menyebabkan Yahudi dan Kristen menolak Nabi Muhammad, karena mereka melihat asal usul keturunannya (nasab). Alasan mereka itu sangat tidak ilmiah, dan kalau memang benar, mereka berarti rasialis, karena melihat orang itu dari keturunannya. Hikmah lainnya adalah, bahwa Nabi Muhammad berda’wah di Makkah, sedangkan Nabi yang lain berda’wah di sekitar Palestina. Kalau dibiarkan saja, orang lain akan menuduh Muhammad SAW sebagai orang yang tidak ada hubungannya dengan “golongan” Ibrahim dan merupakan sempalan. Bagi kita sebagai muslim, tidaklah melihat orang itu dari asal usulnya, tapi dari ajarannya.
2. Hikmah berikutnya adalah, Allah dengan segala ilmu-Nya mengetahui bahwa Masjidil Aqsa adalah akan menjadi sumber sengketa sepanjang zaman setelah itu. Mungkin Allah ingin menjadikan tempat ini sebagai “pembangkit” ruhul jihad kaum muslimin. Kadangkala, kalau tiada lawan itu semangat jihad kaum muslimin “melemah” karena terlena, dan dengan adanya sengketa tersebut, semangat jihad kaum muslimin terus terjaga dan terbina.
3. Berikutnya, Allah ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi SAW. Pada Al Qur’an surat An Najm ayat 12, terdapat kata “Yaro” dalam bahasa Arab yang artinya “menyaksikan langsung”. Berbeda dengan kata “Syahida”, yang berarti menyaksikan tapi tidak musti secara langsung. Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung, karena pada saat itu da’wah Nabi sedang pada masa sulit, penuh duka cita. Oleh karena itulah pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad juga dipertemukan dengan Nabi-nabi sebelumnya, agar Muhammad SAW juga bisa melihat bahwa Nabi yang sebelumnya pun mengalami masa-masa sulit, sehingga Nabi SAW bertambah motivasi dan semangatnya. Hal ini juga merupakan pelajaran bagi kita yang mengaku sebagai da’i, bahwa dalam kesulitan da’wah itu bukan berarti Allah tidak mendengar.
Perintah Shalat
Pada Isra’ Mi’raj, Allah memberikan perintah sholat wajib. Dan sholat Subuh adalah sholat yang pertama kali diperintahkan. Karena peristiwa Isra’ Mi’raj sendiri terjadi pada saat malam hari. Subuhnya Rasulullah sudah tiba kembali di tempat semula. Mungkin ini juga hikmah bagi kita semua, karena sholat Subuh adalah sholat yang sulit untuk dilaksanakan, di mana pada saat itu banyak manusia yang masih terlelap dalam tidurnya. Sebelum diperintahkannya sholat wajib 5 waktu ini, Rasulullah melaksanakan sholat sebagaimana Nabi Ibrahim.
Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengerjakan sholat, tetapi juga menegakkan sholat. Sholat bukan segala-galanya, tapi segala-galanya berawal dari sholat, demikian kata seorang ustadz.
Demikianlah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj. Semoga semakin menambah keimanan kita kepada Allah, kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, para malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar-Nya. (hdn/hto)




Tuesday, 12 May 2015

Kegiatan Ceramah keagamaan IMKK Jambi

Kegiatan ceramah, keagamaan di Jambi [ IMKK / Ikatan Muslim Kuamang Kuning ke 153]
tepatnya di kabupaten Bungo, undangan ikatan muslim kuamang kuning / IMKK dalam rangka ulang tahun yang ke 153 yang di hadiri oleh bupati, anggota dewan , para camat dan kepala desa sekuamang kuning, dan di hadiri juga kapolres Bungo , adapun tempat pelaksanaannya berlokasi di wilayah Cilodang unit 15 dengan di hadiri oleh 7000 umat muslim.





Bersama pak Bupati Bungo Jambi























Subhanaka AllaHumma wa bihamdik, asyHadu alla ilaaHa illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik (shohiihu rawaahu At-Tirmidzii)

"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memujiMu aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah selain Engkau. Aku mohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu." (Hadits Sahih riwayat Tirmidzii)

Wallahu'alam

Tiow Enjoy'd